Minggu, 02 Desember 2012

CIRI - CIRI MAHKLUK HIDUP


Pada umumnya ciri makhluk hidup ada 9 yaitu  bergerak, peka terhadap rangsang(iritabilitas), memerlukan makan (nutrisi), bernafas (respirasi), tumbuh dan berkembang, berkembangbiak (reproduksi), adaptasi, regulasi, dan ekskresi. Berikut ini merupakan penjelasan ciri-ciri makhluk hidup secara lengkap : 

1 . B e r g e r a k
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada tumbuhan antara lain : gerak menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.

2 . Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)
Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang (iritabilitas). Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut: 
  • Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.
  • Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.
  • Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bersin.
3 . Memerlukan Makan (nutrisi)
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya.

4 . Bernafas (respirasi)
Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Hewan vertebrata di darat bernafas dengan paru-paru, ikan bernafas dengan insang, cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia bernafas dengan paru-paru.

Manusia, sel, kromosom dan DNA


Tubuh kita sangat mengagumkan, sangat kompleks dan sangat indah dari sisi manapun kita memandang. Jika kita melihat tubuh manusia dari kacamata biologi, akan kita dapati berbagai keajaiban yang menakjubkan. Jika diurai menjadi bagian sangat kecil, tubuh manusia terdiri dari milyaran sel atau bahkan ada yang menyebutkan sampai trilyunan sel.


Dibalik kemegahan dan keindahan tubuh manusia ternyata tersusun dari sel-sel yang terkoordinasi sangat rapi. Nah ukuran tiap sel ini sangat kecil, jika dibandingkan dengan sebuah jarum pentul maka satu sel manusia dapat ditempatkan pada bagian ujung runcing jarum pentul. Sungguh mengagumkan kecilnya.

Meskipun berukuran sangat kecil, sel ini mengandung informasi yang jauh lebih besar dari sekedar ukurannya yang masuk dalam kategori mikroskopik. Satu sel manusia mengandung berbagai peralatan tempur sel seperti:

# mitokondria--> yang berperan sebagai dapur tempat masak sel, yang dilengkapi dengan kompor untuk masak dan berbagai macam senjata dapur
#Sitoplasma--> cairan sel, di sinilah berbagai macam organela bersemayam (terlarut dalam sitoplasma)
#Nukleus--> Inti sel yang di dalamnya mengandung materi genetik berupa kromosom.
Badan golgi, ribosom, dan masih banyak organela-organela laen yang terlarut dalam sitoplasma.

JENIS-JENIS PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN OTOT, SENDI DAN TULANG



  1. SPONDILOSIS LUMBALIS (Penyempitan yang terjadi pada limbal). Tempat : lumbal
  2. ISHIALGIA (nyeri Neurolgia/nyeri punnggung). Tempat : Nerves Inchiadicus/Femur
  3. FRAKTUR COLLUM FEMUR (Patah tulang paha). Tempat : Femur
  4. TRIGER FINGGER (Kekakuan pada jari tangan). Tempat : Jari-jari tangan
  5. LOW BACK PAIN (Nyeri punggung bawah) tempat : lumbal
  6. FROZEN SHOULDER (KEkakuan pada sendi bahu8) tempat : Shoulder
  7. TORTIPOLIS (Tengeng). Tempat : Cervical
  8. REMATHOID ARTRITIS (Gangguan sinofial). Tempat : Terjadi pada persendian yang kecil
  9. STIFNESS ( Kekakuan)
  10. FIBROMIALGIA
  11. TENTION HEADED (Ketegangan otot-otot leher yang menyebabkan sakit kepala). Tempat : Leher
  12. TENNIS ELBOW (Gangguan siku tennis). Tempat : Siku/ Elbow
  13. GOALFERS ELBOW
  14. CARPAL TUNNAL SYNDROME (Gangguan terowongan pada tulang karpal). Tempat : Tulang Karpal
  15. TENDINITIS BICIPITALIS (Gangguan pada Tendon Bisep) Tempat : Humerus
  16. BURCITIS SUBACROMIALIS (Radang pada subacroneon)
  17. TENDITIS SUPRASINALIS
  18. THORAKIT OUTLET SYNDROM
  19. TENO SINOFITIS
  20. TENO SAGITAL
  21. JUVENIL ARTHRITIS (Rematik pada anak)
  22. SPONDILOSIS TESIS (Pergeseran pada tulang belakang). Tempat : Vertebra
  23. ANKILOSING (Pengkakuan tulang belakang karena kelebihan kalsium). Tempat : Vertebra
  24. HERNIA NUKLEUS PULPOSUS (Keluarnya Nukleus Pulposus dari Dicus intervertebralis) Tempat : Antara 2 Vertebra

E- LEARNING
System pembelajaranb elektronik atau e-pembelajaran (Inggris:Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan tekhnologi informasi dan telekomunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid ) tidak perlu duduk dfenga manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat menyingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebiah program studi atau program pendidikan .
Dalam e-learning, factor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karna yang mengambil peran guru adalah computer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh “contens writer”, designer e-learning dan pemogram computer.
Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah :
  1. Melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar  yang menjadi tanggung jawab sesuai dengan perkembangan keilmuan yang mutakhir
  2. Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
  3. Mengontrol kegiatan belajar peserta didik.

ALAT GERAK



Alat gerak pada vertebrata meliputi alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot.
Gerak adalah hasil interaksi antara tulang, otot, dan persendian tulang.
TULANG
Menurut bahan pembentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan (KARTILAGO) dan tulang keras (= tulang/OSTEON).
Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (KONDROSIT) yang mensekresikan matriks (KONDRIN) berupa hialin atau kolagen. Rawan pada anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak dari kondrin. Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini berasal dari selaput tulang rawan (PERIKONDRIUM) yang banyak mengandung KONDROBLAS (pembentuk kondrosit).
Rawan pada dewasa antara lain terdapat pada cincin batang tenggorokan dan daun telinga.
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh OSTEOBLAS (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk SISTEM HAVERS. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.
Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL. Kondral meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL.

ALAT RESPIRASI


Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar.
Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh.
Gbr. Berbagai macam alat respirasi pada hewan

1. Alat Respirasi pada Serangga
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakelmen punyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.

MATERI BIOLOGI KELAS XI



Materi Biologi SMA pada kali ini akan saya berikan secara garis besarnya saja. Yaitu BAB apa saja yang akan di pelajari nantinya. Selanjutnya Untun BAB nya silahkan dipilih sendiri materi yang diinginkan. Apa yang akan dipelajari dalam Biologi SMA Kelas XI ini?

Berikut adalah BAB – BAB Meteri Biologi yang akan dipelajari di SMA XIMateri Biolgi SMA Kelas XI ini terdiri dari SMA semester 1 dan SMA Semester 2. Langsung saja yo.. Gak usah banyak omong…. J